Harga Emas Stabil Karena Pemangkasan Suku Bunga Fed Semakin Dekat, Harga Perak Mencapai Rekot Tertinggi Di Atas $62 Per Ons
Harga emas stabil dalam perdagangan Asia pada hari Rabu, sebagian besar tetap optimis sebelum pemangkasan suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan oleh Federal Reserve AS pada hari itu. Perak menunjukkan kinerja yang lebih baik, naik tajam ke rekor tertinggi lebih dari $62 per ons karena ekspektasi pasokan yang lebih ketat dan peningkatan permintaan di tahun mendatang. Harga logam secara keseluruhan juga naik karena dolar melemah sebagai antisipasi pemangkasan suku bunga pada hari Rabu.
Namun, kenaikan agak terbatas karena kehati-hatian atas sinyal yang akan diberikan Fed untuk perekonomian, dengan beberapa analis juga memperingatkan bahwa bank sentral bisa lebih agresif daripada yang diperkirakan pasar. Harga emas spot naik 0,1% menjadi $4.211,24 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk Maret naik 0,1% menjadi $4.239,60 per ons pada pukul 00:44 ET (05:44 GMT).
Harga perak menjadi yang terbaik selama minggu lalu, memperpanjang kenaikan hingga mencapai rekor tertinggi pada hari Rabu. Harga perak spot mencapai titik tertinggi $62,018 per ons pada hari Rabu, memperpanjang kenaikan setelah lonjakan lebih dari 100% sejauh ini pada tahun 2025. Logam putih ini, yang dipandang sebagai alternatif aset aman selain emas, menjadi sasaran spekulasi yang gencar tahun ini di tengah ekspektasi pasokan yang lebih ketat dan peningkatan permintaan di tahun mendatang.
Perak ditetapkan sebagai mineral penting oleh pemerintah AS, dengan Washington berupaya mengamankan lebih banyak sumber logam tersebut karena kekhawatiran akan kekurangan pasokan. Perak merupakan komponen utama komponen listrik, dan memiliki beberapa aplikasi industri. Kenaikan harga logam baru-baru ini juga didorong oleh para pedagang yang mencari eksposur aset aman dengan harga beli yang jauh lebih rendah daripada emas, terutama karena harga emas batangan juga mencatat kenaikan yang kuat tahun ini.
Harga emas dan logam mulia lainnya didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat, yang cenderung meningkatkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil. Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu.
Namun, fokus akan tertuju sepenuhnya pada prospek ekonomi bank sentral, di tengah kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dan kurangnya data yang jelas dapat memicu sikap yang lebih agresif. Fokus juga tertuju pada Ketua Fed berikutnya, dengan laporan yang menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump akan memulai putaran wawancara terakhirnya untuk pengganti Ketua Fed Jerome Powell minggu ini. Masa jabatan Powell berakhir pada Mei 2026.(Investing)