Tren Naik Emas Masih Berlanjut, Tapi Akan Mengalami Koreksi Sebelum Mencapai $4.000 Pada Tahun 2026
Reli emas yang luar biasa ke rekor tertinggi berturut-turut menunjukkan tanda-tanda akan berlanjut hingga akhir tahun, tetapi koreksi yang sehat diperkirakan akan terjadi sebelum menembus level $4.000 per ons pada tahun 2026, menurut para pedagang dan pakar industri. Faktor pendorong yang kuat seperti ekspektasi pelonggaran moneter oleh Federal Reserve AS, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, kekhawatiran atas independensi Federal Reserve, dan pembelian obligasi bank sentral yang besar telah mendorong investor untuk beralih ke logam mulia.
Harga emas spot diperdagangkan di kisaran $3.680 per ons pada hari Selasa setelah mencapai rekor $3.689,27 di awal sesi, setelah naik sekitar 40% sepanjang tahun ini, menyusul lonjakan 27% pada tahun 2024. Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan moneter mereka pada 17 September. Trump telah mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga dan telah berulang kali mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell karena bertindak terlalu lambat.
Emas, yang secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai favorit terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, juga tumbuh subur di lingkungan suku bunga rendah. Perak, baik sebagai aset investasi maupun logam industri yang digunakan dalam elektronik dan panel surya, berkinerja baik berkat kekuatan emas dan permintaan fisik yang kuat di tengah kekhawatiran defisit. Logam ini diperdagangkan di kisaran $42,50 per ons pada hari Selasa, level tertinggi dalam 14 tahun.(Reuters)