Harga Emas Reli Melampaui $4.300 Per Ons, Bersiap Untuk Minggu Terbaik Dalam Lima Tahun
Emas mencapai level tertinggi baru di atas $4.300 per ons pada hari Jumat dan bersiap untuk minggu terbaik dalam lima tahun, karena tanda-tanda pelemahan di bank-bank regional AS, ketegangan perdagangan global, dan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut mendorong investor beralih ke logam safe haven ini. Harga emas spot naik 0,3% menjadi $4.336,18 per ons pada pukul 02:33 GMT, setelah mencapai level tertinggi baru di $4.378,69 di awal sesi.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melonjak 1% menjadi $4.348,70. Harga emas batangan telah naik sekitar 8% sejauh minggu ini, yang akan menjadi minggu terbaik sejak Maret 2020, mencetak rekor tertinggi di setiap sesi. Harga perak spot turun 0,7% menjadi $53,86 per ons, tetapi tetap berada di jalur untuk kenaikan mingguan. Pada awal sesi perdagangan, harga mencapai rekor tertinggi $54,35, mengikuti reli emas dan short squeeze di pasar spot.
China kembali melontarkan tuduhan terhadap AS yang menyebabkan kepanikan atas pengendalian logam tanah jarangnya, sembari menolak seruan untuk mencabut pembatasan ekspor. Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyuarakan dukungan untuk pemangkasan suku bunga lagi karena kekhawatiran pasar tenaga kerja.
Investor memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed 29-30 Oktober dan penurunan lagi pada bulan Desember. Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, yang cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, telah naik lebih dari 65% tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, taruhan pemangkasan suku bunga yang agresif, pembelian bank sentral, de-dolarisasi dan arus masuk exchange-trade fund yang kuat.
Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak lainnya mengenai perang di Ukraina. Negara-negara Barat terus menekan Rusia atas penjualan minyaknya, dengan Inggris menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan minyak besar Rusia.(Reuters)