Ishiba Dari Jepang Memberi Sinyal Peningkatan Impor Jagung Sebagai Bagian Dari Pembicaraan Dagang Dengan AS
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada hari Senin mengisyaratkan bahwa peningkatan impor jagung dari AS akan menjadi salah satu opsi dalam negosiasi perdagangan dengan Washington. Berbicara di parlemen, Ishiba mengulangi bahwa Jepang tidak akan mengorbankan industri pertanian dalam negeri demi memenangkan konsesi tarif AS untuk mobil.
"Tetap saja, Jepang dapat menggunakan jagung bukan untuk konsumsi tetapi untuk digunakan sebagai bahan bakar etanol. Penggunaan sebagai biomassa akan menjadi kepentingan nasional Jepang," kata Ishiba, seraya menambahkan bahwa tanah Jepang belum tentu cocok untuk produksi jagung. "Kami berharap dapat memperdalam diskusi tentang apakah akan menggunakan jagung untuk konsumsi atau energi," kata Ishiba tanpa merinci lebih lanjut.
AS mengekspor jagung senilai $2,8 miliar ke Jepang pada tahun 2024, untuk melawan penurunan ekspor ke Tiongkok sebesar 80%. Jepang tidak membuat banyak kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan AS karena berupaya mendapatkan pengecualian dari tarif AS, termasuk pada mobil andalannya. Negosiator perdagangan utama Jepang, Ryosei Akazawa, melakukan kunjungan keduanya ke Washington awal bulan ini dengan konsultasi tingkat kerja antara kedua negara yang kini sedang berlangsung.
Pada tanggal 2 April, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif sebesar 10% pada semua negara kecuali Kanada, Meksiko, dan Tiongkok, bersama dengan tarif yang lebih tinggi untuk banyak mitra dagang besar, termasuk Jepang, yang menghadapi tarif sebesar 24% mulai bulan Juli kecuali jika dapat menegosiasikan kesepakatan dengan AS. Tarif tersebut, termasuk tarif sebesar 25% untuk mobil impor, sudah sangat membebani ekonomi Jepang.